Enggan Beranjak Pergi
Waktu beredar terus, seakan akan tak kenyang-kenyangnya memakan hari bulan tahun. Dan malam ini dengan celana jeans lengkap dengan kaos putih bertulis chanel kesayanganku, aku menyusuri keramaian kota di bawah sorot lampu-lampu kuning yang menerangi sepanjang jalan disana. Jajaran para pedagang, pengamen, para remaja, anak-anak kecil yang sedang bermain dengan orang tuanya, atau bahkan sebuah keluargapun turut menikmati gemerlap kehidupan malam yang nampak terasa pekat ini. Aku menarik nafas dalam. Tatapanku terfokus pada sosok laki-laki berbaju hitam di antara kerumunan orang yang sedang menyaksikan pertunjukan tari di sebelah kananku. Aku menatapnya tajam. Entah mengapa, sepertinya feeling ku mengatakan bahwa sosok itu adalah kamu. Iya kamu, yang dulu pernah menjadi yang terbaik dan selalu ada untukku. Memberi tempat ternyaman, meluangkan waktu untuk sebentar menyapaku dan menghiburku, melukis cerita indah dengan hal konyol yang kita lakukan sekalipun, atau bahkan sempat